Kang Dede, Nasibmu..

28 November 2007




“Saya kepingin sembuh, Bu Menteri. Sampaikan salam dan terima kasih saya buat Pak Presiden,” ucap Dede (37) lemah sambil menatap Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari saat mengunjunginya di salah satu ruang perawatan khusus Rumah Sakit Hassan Sadikin (RSHS), Bandung, Minggu (25/11).

Dede tergolek di atas tempat tidur. Kaki dan tangannya terasa berat untuk diangkat. Daging serupa kulit dan akar kayu menjalar dari lengan dan betisnya bercabang secara ekstrem. Beberapa bagian dari wajah dan kepalanya juga ditumbuhi daging. Siang itu Dede, yang oleh beberapa orang disebut “manusia pohon”, dikunjungi Menkes atas perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Saya ditelepon Pak Presiden dan Ibu Ani saat masih di Jenewa. Presiden meminta agar Dede segera ditangani. Departemen Kesehatan dan RS Hassan Sadikin akan berupaya sekuat mungkin untuk menangani kasus Dede ini. Pemerintah yang menanggung biayanya karena Dede termasuk orang miskin,” jelas Siti Fadilah kepada pers.

Ia sempat dirawat di RSHS selama 1,5 tahun, namun dipulangkan ketika kondisinya tidak membaik. Menkes juga menjelaskan bahwa Dede pernah diobati, tapi tidak ada perubahan. Daging tumbuhnya pernah diterapi bakar dan dibedah, berhasil hilang tapi kemudian tumbuh lagi. Diagnosis sementara adalah human papilloma virus (HPV).

Seorang perawat juga menceritakan apabila ujung daging tumbuh seperti kayu tersebut “dipotek”, maka darah akan muncrat, dan beberapa hari kemudian tumbuh lagi daging bercabang dan memanjang “Kalau terkena air maka daging-daging itu akan mekar membesar,” jelas suster itu.

Dede menderita penyakit kutil yang menyebar di kaki dan tangannya sejak usia 17 tahun.Dede tinggal bersama dua anak dan orang tuanya, Ateng (72), di Kampung Bunder, Tanjung Jaya, Cililin, Kabupaten Bandung.
Anda tahu dimana istrinya?
Selengkapnya...

Met Lebaran yak..

17 Oktober 2007

Assalamu'alaykum,
Taqobalallahu minna wa minkum..selamat hari raya Idul Fitri 1428H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin..
Selengkapnya...

Pamit, mo ketemuan duluuuu

21 September 2007

Akhirnya tiba juga. Berhari, berminggu, berbulan aku susah payah mengusahakan pulang. Ada banyak sebab yang melatari akhir-akhir ini aku pengin pulang. Iya pulang ke indonesia. Pengin ketemu ibu yang memang pantas aku rindukan, pembaca tentunya sudah maklum. Pengin ketemu keponakan yang katanya selain tambah lucu-lucu, juga tambah banyak. Pengin ketemu ikhwah-ikhwah seperjuangan yang banyak membantu aku untuk berkarya. Pengin ketemu saudara, maem-an jawa, rumah, jalan-jalan yang lebih 20 tahun aku lewati dan semuanya yang berbau tanah air. Ah, pokok aku pengin pulang. Lebih-lebih ketika semua itu didorong satu alasan yang amat-sangat urgen sekali, ketemu dengan calon menantu ibu. Hehehe, semoga aja.

Alhamdulillah semua berjalan lancar. Meski tak bulet-bulet sempurna, yah maklum namanya dunia gak pernah memuaskan. Aku pun akhirnya bisa mengantongi tiket Cairo-Jakarta yang tertanggal 21 september itu. Aku seneng bukan maen. Semoga apa yang aku hajatkan sesampai di tanah air, bisa tercapai. Memang kita perlu bergerak demi sebuah angan. Iya, "hatta yughayyiru ma bi anfusihim". dubai, 21/9, 8:36

Selengkapnya...

Met Ramadhan,

Selengkapnya...

Kaya Hati, Kaya Harta

20 September 2007

Cinta kepada dunia adalah biang setiap kedurjanaan. Uang adalah penyakit terganas didalamnya. Penyakit ini akan menyebabkan seseorang gila kerja dan kikir setengah mati. Karena uang, manusia dengan mudah saling menumpahkan darah, memutuskan tali silaturahmi, dan meninggalkan perintah Tuhannya.

Kini hiruk pikuk ekonomi telah mendominasi warna kehidupan manusia. Batas-batas yang sudah ditentukan oleh Allah banyak diterjang, dengan dalih karena tuntutan hidup, pemenuhan kebutuhan dirinya, anak dan keluarganya. Si A menipu, berzina, mencuri, riba, dan menyuap. Si B menjual minuman keras, bekerja di bar, dan menjadi penari di night club-night club. Si C menenteng tasnya ke negeri kufar, Amerika atau Kanada, lalu menjual babi, mendagangkan arak, dan menyerahkan kewarganegaraannya ke pemerintah kafir itu. Si D dengan sangat menikmati pekerjaan yang memaksanya untuk bermuka dua, berbohong, berpolitik kotor asal mendapat jabatan dan kedudukan yang ia impikan. Halal adalah segala hal yang ada di depan mereka, dan haram adalah yang jauh dari mereka. Sedang si E menyambung malam dengan siang untuk urusan ujian, kerja atau mengais rezeki meski harus meninggalkan sholat dan kewajiban syar’i yang lain. Meski demikian, kedzaliman yang mereka perbuat masih saja terasa manis, karena mereka selalu melumasinya dengan tumpukan-tumpukan alasan. Hingga sesekali terucap: “Aku tak akan bermaksiat kepada Allah, jika tidak terpaksa".

Apa yang akan terjadi jika urusan dunia lebih di utamakan ketimbang agama? Akhiratnya telah tergadai dengan secuil dirham. Ungkapan yang lebih shahih adalah bahwa dia telah menjual agama dan dunianya sekaligus, kenikmatan sekejap –itupun jika ada– harus dibayar dengan penderitaan menahun.

Islam agama yang universal, tak ada sekerat pun urusan manusia yang luput dari ajarannya. Termasuk dunia, tempat berpijak manusia menjalani kehidupan. Dengan sangat bijak Islam tidak melulu memberikan ajaran-ajaran akhirat oriented, namun juga memberikan pegangan bagi ummatnya untuk bisa bersaing dalam kancah dunia. Ekonomi yang menjadi masalah paling mendasar dalam kehidupan manusia di bumi, mendapat porsi perhatian dari Islam yang tidak sedikit.

Iya, karena itu tidak lah kita perlu melirik trik-trik kaum kuffar dalam melakukan usaha ekonomi. Di Islam ada. Islam mempunyai konsep syukur, konsep Birrul wallidain dan silaturrahmi, penunaian umrah dan haji, menikah, shadaqah dan lain sebagainya sebagai jalan menjemput kekayaan harta. Buku ini memapar beberapa trik syar'i dalam usaha meraih kaya harta, dibarengi trik memperkaya hati sekaligus. Dimana nanti akan menjadikan kita seorang yang "kaya diatas kaya". Harta ada, dan hati terisi. Masuklah dalam Islam secara kaffah, secara sempurna. Jangan karena iming-iming secuil nikmat kita korbankan syari'at. Dalam ibadah kita seorang muslim, dalam perusahaan kita seorang muslim, dalam dunia bisnis, di jalan, di politik, pastikan kita tetap menjadi seorang muslim dengan istiqamah menerapkan syari'at islam di dalamnya.

Kekayaan hati yang lebih diseru oleh Islam, digiring dengan beberapa konsep dalam buku ini. Dipaparkan bagaimana kita harus berkaca pada kehidupan Rasulullah, sahabat dan tabiin, bagaimana kita harusnya bertawakkal, memperhatikan qadha-qadar yang telah ditetapkan, keutamaan zuhud dan konsep lain yang akan membuka hati kita menjadi lebih lapang.

Semoga Allah senantiasa menunjukki kita dengan Al qur'an dan huda Rasulullah saw., menjadikan sebaik-baik amal di akhir usia kita, menjadikan sebaik-baik hari adalah hari ketika kita bertemu dengan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha suci, Maha kuasa atas segala sesuatu.

'Kaya Hati, Kaya Harta', terbitan Arafah Group Solo, 2007. nan

Selengkapnya...

Selamat Anda Menjadi Ayah

Saat bayi mungil itu terlahir, luapan kegembiraan pun tak terbendung membanjiri relung-relung hati. Ucapan selamat bertubi-tubi diberikan dari teman, sahabat, dan kerabat. Semua bercerita tentangnya. Tapi sayang ucapan selamat ini tidak dibarengi dengan pembicaraan tentang bagaimana mengasuh anak yang baik. Akhirnya pengetahuan mendidik anak pun sebatas warisan dari orang-orang dahulu.

Karenanya sungguh kita sangat perlu merilis pola pengasuhan yang baru, yang lebih berbobot. Mungkin dengan memberi batasan terhadap pola tarbiyah lama, lalu menyaringnya dengan cermat. Atau bahkan membuangnya jauh-jauh, jika memang tidak layak dipakai. Terutama pada hal-hal yang selama ini menjadi momok, seperti kesewenang-wenangan, sikap yang terlihat sadis, hilangnya budaya diskusi, kekerasan keluarga, serta pemaksaan dan membedakan antar anak, kita singkirkan.

Buku Selamat Anda Menjadi Ayah ini mencoba membuka cakrawala kita bahwa tarbiyah yang tepat terhadap anak sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Karena anak adalah ladang amal, kebaikan di dunia dan akhirat. Dan juga pola tarbiyah anak yang tepat dapat mengatasi kemunduran umat islam. Keterbelakangan umat Islam selama ini, dapat diubah dengan adanya penerapan tarbiyah yang baik dan benar. Karena satu-satunya cara untuk bangkit adalah perbaikan kualitas sumber daya manusianya (SDM). Dengan kata lain, hal-hal terkait dengan kualitas otak, skill dan kemampuan berkomunikasi, harus kita benahi.

Buku ini ditulis dengan bahasa yang padat, ringkas dan langsung ke pokok masalah. Menawarkan lebih dari 42 hal yang dapat dijadikan pedoman utama dalam mendidik anak. Kelebihan buku ini adalah pola tarbiyah yang disodorkan tidak bersifat teoritis belaka, maksudnya aspek-aspek psikologis yang perlu ditanamkan pada anak sejak dini juga diperhatikan. Seperti keberanian, bertanggung jawab, amanah dan peka terhadap lingkungabn sekitar sangat ditekankan.

Contoh-contoh kecil yang membanjiri tulisan ini juga menjadi tips praktis tersendiri, disamping tentunya dalil dan nash yang kuat yang menghiasi di setiap halamannya. Hanya saja perlu adanya singkronisasi tarbiyah antara yang diberikan oleh Ibu dan Ayah. Mungkin penulis hanya lebih menitik beratkan pada aspek Ayah, walaupun sebenarnya sudah penulis singgung hubungan tarbiyah Ibu dan Ayah pada beberapa poin di buku ini.

Membaca buku ini akan membuat Anda tertegun bahwa mendidik anak bukanlah masalah sepintas lalu, yang hanya cukup diberi materi atau dipasrahkan ke sekolah untuk dididik. Tapi merupakan ibadah tersendiri,yang membutuhkan ketekunan, kesabaran dan tentunya ilmu yang memadai. Selamat menjadi Ayah, dan semoga sukses menghantarkan sang buah hati menuju Ridha-Nya. Amin.

Dapat segera di agen-agen buku terdekat di kota anda.


(selamat anda menjadi ayah / kariem as sadzily / penerbit samudra, solo / 22.000 / 2007)


Selengkapnya...

Anak muda, nyalakan semangatmu!


Ketika engkau melihat seorang perempuan, berteriak, menangis dan kehilangan anak-anaknya satu persatu,
Ketika engkau melihat bocah-bocah kecil dibunuh siang dan malam,
Ketika engkau melihat para mujahid ditangkap dan ditahan,
Ketika engkau melihat rumah-rumah luluh lantak, lahan-lahan tersapu, ladang pertanian terbakar,
Ketika engkau melihat darah terpancar, organ tubuh terserak, dan makam tidak lagi cukup menampung mayat-mayat.
Ketika engkau melihat perusakan, pemborbadiran, kedzaliman, dan pemusnahan.
Ketika engkau melihat serangan misil yang hanya mampu dibalas dengan kritikan, pesawat tempur hanya dibalas kecaman, bom-bom hanya dibalas dengan penuduhan tindak kekerasan, kapal perang hanya bisa dilawan dengan jeritan pengingkaran.
Ketika engkau melihat semua ini. Jangan engkau minder, lalu menunduk berpangku tangan, menyingkir dan berputus asa. Karena hanya orang kafirlah yang pantas berputus asa dari rahmat Allah swt.

Tegakkan kepalamu dan ketahuilah!
Sepanjang sejarah kita tak pernah jatuh, kecuali untuk bangkit lagi.
Kehancuran umat islam ketika terjadi bencana pemurtadan sepeninggalnya Rosul saw., adalah jauh lebih parah dibanding apa yg kita saksikan hari ini. Namun, saat itu umat islam mampu untuk bangun, dan mengibarkan bendera syari’at seperti asalnya, bahkan mampu menumbangkan pasukan Persia dan Romawi.

Tertekuknya pasukan islam dihadapan tentara salib di Syam dan Palestina, jauh lebih pahit dari yang kita rasa sekarang. Namun lagi-lagi kita mampu tuk bangkit kembali. Muncul tokoh-tokoh hebat: Imaduddin, Zanki, Nuruddin, Mahmud dan Sholahuddin al ayubbi. Kemudian kita lihat bendera islam kembali berkibar, mengangkasa.

Begitu juga dengan kekalahan kita di Andalus. Tapi, itu tidak lama. Di bawah kepemimpinan daulah Utsamiyah, kita kembali bangkit dan melebarkan daerah kekuasaan hingga Eropa timur, menaklukkan Konstantinopel. Kita masuk ke kubu-kubu Kristen, dengan bendera islam terkibar bebas.
Demi Allah! wahai pemuda islam. Kita tak pernah jatuh, kecuali bangun lagi.
Jangan putus asa!

Sebuah buku apik karya Raghib Sirjani. Membuka lembar per lembar buku ini, bak mengguyurkan air semangat ke jiwa kita. Pembahasan buku yang kekinian, membuat kita mudah mengaca pada realita yang ada, dan mengalir mengikuti genderang semangat yang ditabuh penulis.

Nasehat dan arahan yang diangkat, merupakan kombinasi kental antara alam remaja kini dan figur sahabat. Hingga, di buku ini kita temukan bahasan yang menyentuh dunia kampus dan dunia masjid, tentang media elektronik dan tentang wahyu Ilahi, tentang kemajuan IPTEK dan tentang tarbiyah islamiyah, dan lain sebagainya.

Anda masih remaja, sebagaimana
Orang-orang yang menanggung beban berat, ketika islam terlahir.

Anda masih remaja, sebagaimana
Orang-orang yang dipercaya Allah untuk tampil mengusung agama ini.

Anda masih remaja, sebagaimana
Orang-orang yang berhasil menciptakan perubahan tata hidup di kota makkah, bahkan di seluruh dunia, Yang terus mengabadi dari zaman ke zaman.

Anda masih remaja, sebagaimana
Orang-orang yang mendapat gelar As sabiqun Al awwalun. Generasi terbaik yang pernah terlahir di bumi ini, yang Rosul saw. gambarkan dalam sebuah haditsnya,“ Manusia terbaik adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya “.

Judul : "Anak muda, nyalakan semangatmu!"
Penulis : Raghib Sirjani
Alih bahasa : nan
Penerbit : Samudra, Solo
Tahun terbit : 2007
Harga : Rp. 16.500,-

Selengkapnya...

Agar Rencana Selalu Berhasil


Keberhasilan yang menjadi sorotan buku ini adalah sesuatu yang paling dicari manusia. Tak mudah memang, mengubah impian itu menjadi hal riil yang hadir menemani hari-hari kita. Terkadang, seseorang yang menggantungkan target hidupnya sejumlah seratus, dia hanya mampu meraihnya separoh dari yang dia cita-citakan. Bahkan lebih kecil dari itu.

Perencanaan sebelum memulai kerja, menjadi hal paling berperan dalam meretas keberhasilan didalamnya. Kejelian menata urutan kerja pada posisi yang tepat, menjadikan step demi step kerja terselesaikan tanpa ada cacat. Ketika setiap bagian kerja telah tersentuh dalam rantai rencana kerja, kita akan semakain lincah dan menguasai diri juga kerja kita sekaligus.

Buku ini, selain membincang perencanaan kerja duniawi juga menyentuh bahasan-bahasan tentang perencanaan amal ukhrawi. Sehingga diharapkan bisa mencetak generasi yang siap mengarungi dua medan itu, dunia dan akhirat. Dalam tulisan ini, penulis membanjirinya dengan berbagai dalil, sebagai sandaran tiap pernyataan yang ada. Baik yang diambil dari Alqur’an, hadits, maupun dalil lain yang bisa dipertanggungjawabkan.

Muhammad Nabil kadzim, seorang ulama yang akhir-akhir ini tulisannya santer dicetak oleh beberapa penerbit, menerangkan permasalahan ini dengan detail, mengalir, dan akrab. Dengan bahasanya yang elok, kita seakan tersihir mengikuti pembahasan yang ada. Pemilihan kata-kata yang sederhana,membuat otak kita mudah mengkonsumsinya.

Juga, di beberapa bab, beliau menggunakan metode “tabel-skema” sehingga pembahasan yang 'dalam dan ruwet' mampu kita cerna dengan gamblang.

Anda minat buku ini? Dapatkan segera di Penerbit Samudra Solo atau di agen-agen buku terdekat di kota anda. Iya, dan anda akan berhasil!

Selengkapnya...